4.15.2008

Mendidik Anak di Tengah Kesibukan Bekerja

Besarnya tuntutan hidup di kalangan masyarakat urban memaksa banyak suami dan istri bekerja di luar rumah. Si kecil tinggal bersama pembantu atau diasuh oleh orang tua. Meskipun sama-sama sibuk bekerja, orang tua tetap bertanggungjawab atas pendidikan anak.
Sedikit saja lengah dalam mendidik dan mengawasinya, si kecil bisa terpengaruh oleh faktor-faktor eksternal yang mungkin berdampak negatif seperti televisi, teman bermain dan lingkungan sekitar.
Berikut beberapa hal yang bisa Ayah dan Bunda lakukan di tengah kesibukan bekerja:
• Luangkan waktu bermain. Sebanyak apapun beban pekerjaan kantor, luangkan sebagian waktu untuk sekedar bersenda-gurau atau menanyakan PR hari ini. Kehangatan dan keakraban yang terus terjalin dalam interaksi antara anak dan orang tua akan menumbuhkan rasa nyaman di hati si kecil.
• Menjadi pendengar yang baik. Anak yang aktif senang berbagi cerita yang baru dialaminya. Sebaliknya, dia juga senang mendengarkan apa saja yang diceritakan oleh Bundanya. Jadilah pendengar yang baik dan apresiasikan setiap kisah yang ia ceritakan dengan penuh perhatian.
• Lakukan pengawasan. Anak akan merasa nyaman bila mengetahui orang tua memberi perhatian penuh kepadanya. Tanyakan aktifitas apa saja yang dia lakukan sepanjang hari. Bila ada yang kurang baik, beri pengarahan dengan cara persuasif dan menyenangkan.
• Hadiah dan hukuman. Hadiah berarti apa saja yang disenangi oleh si kecil sepanjang itu baik dan tidak membahayakan, termasuk pujian, senyum dan tepuk tangan. Sedangkan hukuman jangan diartikan sebagai bentakan, amarah, apalagi pukulan fisik. Berdiam diri dengan memasang muka masam ke anak sudah cukup menjadi peringatan baginya bahwa apa yang baru ia lakukan salah dan tidak berkenan di hati Bunda. Biasakan memberi hadiah dan hukuman secara proporsional agar si kecil selalu termotivasi untuk berbuat baik dan belajar dari kesalahan.
• Tidak sering mengganti pembantu. Pembantu atau baby sitter memegang peranan penting saat orang tua absen dari rumah. Selain berfungsi menjaga dan melayani kebutuhan anak, pembantu juga berperan dalam meningkatkan kemampuan sosial anak. Bila anak sudah akrab dengan satu orang pertahankan selama mungkin, dan upayakan untuk tidak terlalu sering mengganti pembantu.
(Sahabat Nestlé bekerja sama dengan Kompas Cyber Media)




Selengkapnya......

Let’s Do Something for Others!

Perempuan diberi kemampuan multi tasking. Manfaatkan kelebihan ini untuk membantu orang lain. Tak perlu takut kendala waktu atau tenaga. Asal punya niat dan komitmen, Anda pasti bisa melakukannya!
Konon perempuan adalah makhluk multi tasking, alias mampu memikirkan dan melakukan banyak hal secara bersamaan. Pantas saja kalau kemudian Anda jadi piawai mempelajari laporan keuangan sembari menemani anak bermain dan mendengarkan talk show di televisi. Selain memanfaatkannya untuk diri sendiri dan keluarga, "kelebihan" ini sebenarnya juga bisa Anda manfaatkan untuk membantu orang lain di sekitar Anda.
Alasan kesibukan bekerja dan mengurus keluarga tampaknya tak perlu menjadi halangan. Beberapa wanita buktinya mampu melakukannya, dengan caranya masing-masing. Salah satu contohnya adalah Ratna Megawangi, Ph.D., istri dari Menteri Negara BUMN, Dr. Sofyan A. Djalil, SH, MA, MALD. Di luar kesibukan mengurus keluarga dan mendampingi suami dalam kegiatan-kegiatan resmi, perempuan kelahiran tahun 1958 ini juga berprofesi menjadi dosen dan dikenal sebagai penulis buku andal. Di antara berbagai aktivitas itu, ia pun punya kepedulian pada kualitas pendidikan bangsa, dan menjadi salah satu pendiri Indonesia Heritage Foundation yang mengelola sekolah-sekolah berkarakter di seluruh Indonesia!
Jangan takut tak punya cukup waktu untuk berbuat sesuatu untuk orang lain. Asal memiliki komitmen Anda akan mampu membagi perhatian untuk kepentingan sesama, misalnya memanfaatkan kemajuan teknologi, hingga memilih bentuk kegiatan yang dapat Anda lakukan dari rumah. Bukan hanya orang lain yang akan terbantu oleh upaya Anda lho, Anda pun akan mendapatkan beberapa "keuntungan"! Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dengan menjadi relawan, seorang individu akan mendapatkan kepuasan hidup yang lebih tinggi dan meningkatkan rasa percaya diri.
Dengan memanfaatkan teknologi komunikasi, Revina Pane yang bekerja penuh waktu di sebuah perusahaan perminyakan masih dapat aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Sebenarnya secara pribadi ia bersama keluarga telah sering berbagi kasih ke panti asuhan atau anak yatim, namun ia menjadi lebih aktif setelah bergabung dengan milis sebuah majalah wanita. “Anggota milis sering mengadakan acara pertemuan. Lama-lama terpikir kenapa tidak melakukan aksi sosial saja. Kegiatan pertama adalah kunjungan ke rumah sakit mengunjugi anak-anak sakit dari keluarga kurang mampu, dalam rangka hari ibu internasional. Setelah dipikir, rasanya kalau setahun sekali kok kurang, maka kami melanjutkannya dengan menggagas donor darah,” kisahnya.
Meski bekerja, ia tak mengalami kesulitan membagi waktu. “Sekarang kan teknologi sudah canggih, bisa memanfaatkan e-mail dan handphone. Menggalang dana hingga mengumpulkan barang yang akan disumbangkan bisa dilakukan via e-mail. Pertemuan dengan panitia baru dilakukan saat menjelang acara saja,” paparnya tentang kiat membagi waktu. Hingga kini ia memang memilih tidak bergabung dengan lembaga atau yayasan tertentu karena pertimbangan waktu. “Saya takut tidak bisa menjaga komitmen karena saya masih bekerja penuh waktu,” ujarnya memberi alasan. Bagi wanita yang setahun belakangan lebih fokus membantu penderita kanker anak ini, membantu orang yang membutuhkan membuatnya merasa senang dan bahagia. “Mudah-mudahan ini menjadi ibadah yang bisa menjadi tabungan buat nanti,” ujarnya singkat.
Lain lagi dengan pilihan yang diambil Miranti Wahyuningtyas Pudjowibowo Tarunokusumo, yang biasa dipanggil Nina. Saat mengantar ibunya yang seorang survivor kanker untuk check-up di sebuah rumah sakit kanker di Jakarta, ia mendapatkan informasi tentang kegiatan di bangsal anak. “Entah kenapa sejak awal melihat mereka, saya langsung merasa terikat. Meski awalnya saya ditarik untuk menjadi relawan untuk pasien dewasa, saya merasa di bangsal anak ada attachment yang berbeda,” kisahnya.
Diawali dengan keterlibatan sebagai relawan lepas, Nina kemudian terlibat lebih dalam dengan Yayasan Pita Kuning yang bergerak di bidang kanker anak. Kebetulan sejak sang ibu sakit ia memilih untuk berhenti bekerja, dan beraktivitas mengajar bahasa Inggris di sore hari dan akhir pekan. “Selama setahun terakhir saya memang lebih banyak mengurus penggalangan dana. Tapi juga mendamping anak-anak saat akan menjalani tindakan, menemani mereka main dan ngobrol, atau mengajari bahasa Inggris,” ujarnya tentang kegiatan yang dilakoninya.
Keterlibatan Nina memang tidak main-main. Ia datang tiap hari Senin hingga Jumat, dari pukul delapan hingga pukul dua siang. “Karena untuk pengobatan kan harus mengeluarkan uang setiap hari. Juga harus menghubungi para donatur untuk anak-anak yang memerlukannya,” paparnya. Bagi Nina, berinteraksi dengan anak-anak penderita kanker telah membuka hatinya. “Dalam usia yang masih muda dan kadang dalam kondisi ekonomi terbatas, mereka diberi cobaan yang luar biasa. Saya jadi berpikir bahwa kita harus mensyukuri hidup. Kerap kali kita tidak bisa mensyukuri apa yang kita punya. Sering ngeluh kurang ini dan itu, padahal dikaruniai anak yang sehat,” ujarnya.
Apa pun itu, banyak yang bisa Anda lakukan untuk orang lain. Banyak orang yang telah membuktikan mereka bisa, kenapa tidak mulai sekarang? Misalnya ikut berpartisipasi dalam pogram 1000 Buku Untuk Tunanetra yang digagas Yayasan Mitra Netra. Hanya dengan kemampuan mengetik dengan program MS Word, Anda dapat mengetik ulang buku yang ada dalam daftar mereka atau yang Anda pilih sendiri, yang kemudian akan dikonversi menjadi buku Braille atau buku elektronik sehingga para tunanetra pun bisa menikmatinya. Tanpa perlu melangkahkan kaki dari rumah pun Anda bisa berpartisipasi!



Selengkapnya......

Empat Makanan Tersehat di Dunia

Oleh: Bimala Dewi Irzani

Ingin tahu makanan yang dianggap paling sehat di berbagai negara? Berikut kami sajikan spesial untuk Anda, lengkap dengan alasan mengapa perlu mengkonsumsinya.
1. Kimchi (Korea)
Kimchi yang terbuat dari sawi dengan ramuan beraneka bumbu ini kaya akan vitamin A, B, dan C, dan tidak akan membuat Anda gemuk bila mengkonsumsinya. Namun, kekuatan utama dari makanan yang satu ini terletak pada kandungan bakteri “baik” yaitu lactobacilli yang juga banyak ditemukan pada yogurt. Bakteri tersebut membantu sistem pencernaan sekaligus membantu mencegah infeksi. Beberapa studi bahkan menyebutkan kalau sayuran yang telah terfermentasi dalam kimchi bisa membantu mencegah pertumbuhan sel-sel kanker.
2. Kedelai (Jepang)
Orang Jepang amat menyukai tofu yang sering dijadikan bahan utama makanan yang mereka santap setiap hari. Jenis makanan berbahan dasar kedelai seperti tofu ini memang kaya akan isoflavon, substansi menyerupai estrogen yang mampu mencegah kanker dan osteoporosis. Tak hanya itu, kedelai juga sangat baik untuk jantung sehingga tak heran jika kedelai menjadi makanan sehat orang Jepang.
3. Yogurt (Yunani)
Yogurt sangat baik untuk sistem pencernaan dan kesehatan vagina. Selain itu, minuman yang rasanya sedikit asam ini juga membantu mengatasi masalah intoleransi laktosa, memperkuat tulang, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Yogurt pun mampu menurunkan tekanan darah, mencegah kanker dan membantu menurunkan berat badan. Untuk masalah berat badan sendiri, hal itu sudah dibuktikan oleh para peneliti dari The International Journal of Obesity. Minum 3 gelas yogurt non lemak sehari bisa mengurangi berat tubuh 22 persen lebih banyak.
4. Minyak Zaitun (Spanyol)
Kandungan zat antioksidan yang ada di dalam minyak zaitun mampu melindungi jantung karena bisa mengurangi kadar kolesterol jahat. Selain itu, para peneliti dari Philadelphias Monell Chemical Senses Center juga menemukan bahwa minyak tersebut mengandung zat ibuprofen yang berperan sebagai pembunuh rasa sakit akibat peradangan. Sehingga tak heran jika minyak zaitun bisa mencegah serangan jantung, stroke, beberapa jenis kanker, dan bahkan penyakit Alzheimer.
(PT. Nestlé Indonesia bekerja sama dengan www.hersmagz.com)



Selengkapnya......

Jangan Abaikan Tanda-tanda Kelelahan

Pernahkah Anda merasa stres, sakit kepala, dan merasa pekerjaan seperti tidak ada habis-habisnya sehingga membuat Anda ingin berteriak sekeras-kerasnya? Jangan anggap remeh. Bisa jadi itu tandanya Anda mengalami job burnout, yang membutuhkan penanganan segera! Apa lagi gejala lainnya?
Apa Itu Job Burnout?
“Job burnout adalah respon terhadap tekanan pekerjaan yang membuat Anda merasa tak berdaya, putus asa, lelah, dan frustrasi,” jelas Dr. Audrey L. Canaff, UC Foundation Assistant Professor dari the University of Tennessee, Amerika Serikat. Job burnout perlu segera ditangani. Sebab, selain mempengaruhi kinerja kerja, burnout juga mempengaruhi kekebalan tubuh. Gangguan ini juga berkaitan dengan migren, gangguan pencernaan, tekanan darah tinggi, hingga penyakit jantung.
Kenali Tanda-tanda Burnout
Perhatikanlah apakah lima tanda-tanda berikut Anda alami di tempat kerja.
• Tanda No. 1: Anda mudah sekali merasa terganggu dengan teman kerja Anda, padahal biasanya tidak demikian.
Apapun yang ia lakukan selalu tampak salah sehingga membuat Anda naik darah. Padahal, biasanya Anda cukup akrab dengannya. Anda juga mudah sekali marah pada saat rekan kerja atau atasan Anda menagih tugas Anda.
• Tanda No. 2: Datang terlambat dan ingin pulang lebih cepat
Biasanya, Anda bangun dengan semangat tinggi untuk berangkat kerja. Tapi, kini justru kebalikannya. Anda malas sekali ke kantor dan hari di tempat kerja terasa lebih panjang dari biasanya.
• Tanda No. 3: Anda mulai apatis
Anda kini apatis, kehilangan motivasi untuk menerima tantangan dan menghasilkan yang terbaik. Rasa bangga pada pekerjaan pun ikut memudar.
• Tanda No. 4: Kehilangan minat berinteraksi dengan rekan-rekan lainnya
Anda biasanya tak pernah ketinggalan untuk makan siang atau kumpul-kumpul di klub bersama teman-teman. Tapi, kini Anda malas bersosialisasi dengan mereka.
• Tanda No. 5: Anda merasa tidak enak badan setiap hari
Anda selalu merasa lelah, sakit kepala, otot-otot terasa tegang, dan sulit tidur. Itu berarti Anda mengalami stres, yang kemudian muncul dalam bentuk gejala-gejala tadi. Gejala lainnya adalah gangguan pencernaan, hingga berat badan yang turun drastis, atau kebalikannya.
• Tanda No. 6: Sinis dan bersikap negatif
Kalau dulu Anda ceria, ramah kepada orang-orang dan selalu optimis serta bersikap positif, sekarang justru kebalikannya. Apa pun dan siapa pun selalu terlihat buruk. Tak cuma itu, Anda pun mudah sekali curiga kepada orang lain.
• Tanda No. 7: Mengkritik diri sendiri secara berlebihan dan merasa tak berdaya
Anda mulai merasa apapun yang dilakukan selalu buruk, dan Anda tak bisa melakukannya dengan baik. Kondisi ini akhirnya membuat Anda merasa tak berdaya dan tak berguna. Namun, meski begitu, Anda justru semakin sering mengambil risiko tinggi dalam melakukan tugas-tugas kantor.
Lakukan Perubahan
Jika Anda mengalami kelima gejala tersebut, inilah saatnya Anda melakukan perubahan. Awali dengan meminta bantuan dari atasan atau seseorang di bagian HRD. Bicarakanlah kemungkinan meninjau ulang tenggat waktu, pendelegasian tugas, atau mencari orang lain untuk membantu di salah satu proyek yang Anda kerjakan. Carol A. Turkington dalam bukunya, Stress Management for Busy People, merekomendasikan langkah-langkah proaktif berikut untuk mengatasinya:
• Belajar untuk mengatakan tidak.
• Mengevaluasi kembali sasaran Anda.
• Kurangi komitmen yang berlebihan pada pekerjaan kantor dan tugas-tugas di rumah.
• Belajar keterampilan menangani stres.
• Istirahat yang cukup dan terapkan pola makan sehat.
Selain itu, istirahatlah sejenak dengan mengambil cuti untuk berlibur, tak peduli sepenting apapun pekerjaan Anda saat ini. Dan, aturlah jam kerja Anda setiap hari, yang memungkinkan Anda untuk beberapa saat istirahat sejenak.
(PT. Nestle Indonesia bekerja sama dengan www.hersmagz.com)



Selengkapnya......

Serunya Menulis Blog (BLOG BARU)

Wuih capek juga ternyata nulis ulang, gara-gara pengen bisa bikin READ MORE di blog, aku tanya ama temen yang emang udah bikin READ MORE, coba bikin sesuai dengan petunjuk yang ada, eh malah kacau balau, blognya ada tapi isinya gak bisa dilihat....(hiks...hiks) udah coba ini dan itu masih gak bisa, akhirnya dengan susuh payah aku bikin lagi blog baru dengan nama baru walaupun yang lain belum diisi yang penting udah bisa nulis lagi

Thanks ya nia, biarpun udah susah payah nyobain bikin READ MORE tapi tetap gak bisa, sampe bela-belain kirim downloadnya and kirim ama tutornya (yang akhirnya tutornya sendiri nyerah) padahal aku masih berharap hikss...hikss.. bahwa blog aku bisa tempil beda dengan adanya READ MORE

Serunya Menulis Blog Membuat blog sekarang semakin mudah, tidak seperti saat kegemaran ini pertama kali dikenal tahun 1997. Waktu itu, komunitas blogger harus memiliki keahlian dasar HTML. Situs blog gratisan seperti blogger.com dan worldpress.com juga belum ada. Tapi sekarang blog bisa dibuat tanpa biaya sedikitpun. Tidak perlu membeli domain, sewa web hosting, ataupun memakai jasa web designer. Semua orang bisa membuat blog secara instan.
Termasuk Bunda. Kalau Bunda terbiasa ngobrol atau berbagi cerita dengan kerabat dan tetangga, berarti Bunda punya bakat besar menjadi seorang blogger. Yang diperlukan hanya seperangkat komputer atau laptop, akses ke internet dan seabrek cerita, tulisan ringan serta pengalaman yang siap di-posting ke blog pribadi Bunda.
Berikut tips menulis blog agar diminati banyak orang:
• Jangan takut memulai. Bagi sebagian orang, menulis bukan perkara mudah. Diperlukan bakat dan latihan khusus. Tapi sebenarnya menulis itu menyenangkan. Semua orang bisa atau setidaknya pernah menulis. Blog juga tidak menuntut tulisan serius yang disusun seperti karya ilmiah. Blog adalah tulisan santai yang dirangkai dengan kata-kata ringan. Jadi jangan terpaku pada aturan baku tulisan dan jangan takut memulai.
• Fokus pada satu tema. Blog identik dengan tema-tema khusus yang unik dan cenderung spesifik. Bisa tentang bumbu dapur, nostalgia SMA, catatan harian dan masih banyak lagi pilihan tema lainnya. Upayakan setiap tulisan yang dimuat dalam satu blog sesuai dengan tema tertentu atau setidaknya ada benang merah antara satu tulisan dengan tulisan lain.
• Menulis dengan rutin. Selain fokus pada satu tema, faktor lain yang membuat pembaca senang mengakses blog berkali-kali adalah karena artikel didalamnya selalu bertambah. Setiap hari, pembaca berharap blog kesayangannya menampilkan artikel baru yang menarik dan bermanfaat. Blog yang isinya itu-itu saja akan ditinggalkan oleh pembacanya.
• Perbanyak link. Selain berisi tulisan, blog juga bisa berisi link ke artikel atau blog lain yang menurut Bunda menarik perhatian pembaca. Jangan menganggap blog atau situs lain sebagai pesaing sehingga Bunda enggan menginformasikannya ke orang lain. Ingat, semakin banyak informasi yang ada di dalam blog, semakin banyak pengunjung yang mendatanginya.
• Promosi ke semua orang. Sama halnya dengan produk, blog juga harus dipromosikan. Sebarkan informasi kehadiran blog Bunda melalui SMS, email, milis atau di saat arisan. Semakin banyak yang tahu semakin baik. Tujuan utama menulis di blog adalah supaya banyak pembacanya. Kalau tidak ada yang membaca, buat apa bikin blog….
Selamat ber-blog ria….



Selengkapnya......